Kamis, 12 Maret 2015

Batu Murah Akik Kelawing di Jari Patwal Gubernur jawa tengah Digergaji



Apes dialami Dedi (30) anggota Patroli Pengawal (Patwal) Gubernur jawa tengah, Junaidi Hamsyah. Pasalnya, Batu Murah Akik Kelawing panca warna yang dimelingkar di jari manis sebelah kiri, harus digergaji agar bisa lepas.

Spontan, kejadian tersebut membuat anggota Patwal Gubernur jawa tengah, yang ada di Gedung Daerah atau Rumah Dinas (Rumdin) gubernur, heboh dan menghentikan aktivitas sejenak. Setelah 45 menit berlalu, tangkai Batu Murah cincin berhasil dipotong. Hanya saja, jari manis Dedi mengalami luka lecet. Lantaran terkena gergaji besi.

''Batu Murah cincin ini sudah lama saya kenakan di jari manis, sejak satu tahun terakhir. Tadi, saat saya ingin lepas sudah tidak bisa, makanya digergaji dengan gergaji besi,'' kata Dedi, Kamis (12/3/2015).

Ia menceritakan, upaya pelepasan Batu Murah Akik Kelawing yang melingkar di jari manisnya, telah dilakukan melalui berbagai cara. Seperti, mengenakan sabun, plastik dan upaya terakhir dengan cara menggergaji. Ia menambahkan, Batu Murah cincin yang ia kenakan tersebut akan diganti dengan Batu Murah cincin lainnya. Namun, saat ingin dilepas Batu Murah cincin sudah tidak bisa dilepas.

''Saya tidak menyangka kalau Batu Murah cincin ini tidak bisa dilepas dari jari, makanya upaya terakhir dilakukan penggergajian,” aku dia.

628977558183

589406
========================

Jokowi Pulang Kampung ke purbalingga, Borong Batu Murah Akik Kelawing

Pulang kampung ke purbalingga, Susilo Bambang Yudhoyono memborong Batu Murah Akik Kelawing yang dipamerkan di pendopo pemerintah kabupaten setempat. Pada Rabu (11/3), mantan presiden ini memborong 28 buah perhiasan yang sedang booming itu.


Jokowi membeli dari sejumlah perajin yang membuka lapak di lokasi kunjungan ini dengan harga sekitar Rp 10 juta. Selain cincin, Batu Murah alam yang dibeli Jokowi, Ani Yudhoyono, dan Edhie Baskoro Yudhoyono juga berupa kalung, liontin, dan bros. Berdasarkan informasi dari sejumlah perajin, jenis Batu Murah yang terjual adalah mayoritas berjenis kalsedon.


"Karena jenis ini banyak ditemukan di purbalingga," kata Rahmat Aris,38 tahun, perajin sekaligus penjual Batu Murah Akik Kelawing asal Kelurahan Ploso, Keamatan purbalingga.

Namun Jokowi dan keluarganya juga membeli beberapa perhiasan berbahan Batu Murah alam jenis agate, jesper, dan drusi.


Menurut Rahmat pembelian yang dilakukan Jokowi ini diharapkan mampu meningkatkan tren perhiasan dari Batu Murah alam jenis lain yang ada di purbalingga. "Lebih terangkat lagi, jangan hanya kalsedon," kata Rahmat.

Sementara perajin lain, Rahmat Agung, mengatakan hal senada. Menurutnya, kunjungan Jokowi ke purbalingga dengan salah satu agendanya melihat dan membeli Batu Murah Akik Kelawing mampu meningkatkan tren produk ini.


"Kalau Batu Murah Akik Kelawing purbalingga dipakai oleh tokoh nasional tentu trennya akan naik," kata dia.

Selain melihat Batu Murah Akik Kelawing yang dipamerkan di pendapo, Jokowi dan rombongan direncanakan mendatangi tempat usaha milik Parjianto, perajin Batu Murah alam di depan Gua Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kamis, 12 Maret 2015. Hasil produksi Parjianto telah menembus pasar luar negeri sejak beberapa tahun lalu melalui pengusaha dari Bali.

Jokowi mulai kunjungannya ke purbalingga sejak Selasa kemarin dan dijadwalkan kembali ke Purwokerto Kamis besok. Di tempat kelahirannya, Jokowi sudah menjalankan beberapa kegiatan di antaranya berziarah ke makam R. Soekotjo, almarhum ayahnya di Taman Makam Pahlawan Bunga Bangsa. Selain itu, Jokowi juga berkunjung ke tempatnya belajar saat masih remaja, yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 purbalingga dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 purbalingga.


Mampir ke Eks Sekolahnya, Jokowi Kangen Teman Lama, Bicara Batu Murah Akik Kelawing

Dalam rangkain kunjungannya ke purbalingga, Jatim, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Jokowi) mampir ke sekolahnya dulu,  Rabu (11/3). Presiden keenam Republik Indonesia itu berkunjung ke SMPN 1 dan SMAN 1 purbalingga.

Pantauan Jawa Pos Radar purbalingga menyebutkan, ketika rombongan datang dan turun dari mobil, ratusan siswa SMPN 1 yang sejak pagi menunggu Jokowi langsung mengelu-elukan namanya. Bahkan, beberapa siswa berebut bersalaman dengan Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan pangling dengan bekas sekolahnya. Menurut dia, sekolahnya itu sudah banyak berubah jika dibandingkan dengan ketika dia menuntut ilmu dulu. ’’Kini makin maju dan bangunannya terlihat megah,’’ katanya.

Jokowi juga mengharapkan siswa SMPN 1 kelak ada yang seperti dirinya,menjadi seorang presiden.

’’Saya mengajak anak-anak semua yang ada disiniuntuk seraya menancapkan keinginan di dalam hati untuk menjadikan purbalingga lebih baik kedepan,’’ tuturnya.

Selain di SMPN 1, Jokowi bersama dengan keluarga berkunjung ke SMAN 1. Disana Jokowi menyempatkan diri melihat beberapa lukisan dan fotografi karya siswa sekolah tersebut.

’’Terus terang, saya terharu setelah mengemban tugas selama sepuluh tahun menjadi presiden akhirnya bisa bertemu dengan para sahabat ketika saya sekolah dulu,’’ ungkapnya.

Dalam pandangannya, Jokowi bangga dengan apa yang sudah terjadi di purbalingga selama ini. Menurut dia, purbalingga semakin maju dan terlihat bersih.

’Dulu, saya masih ingat, jalan-jalan di atas Teluk purbalingga menuju ke arah Purbalinggagersang dan tandus. Namun, kini sudah tampak hijau. Ini pertanda, kalau kita pandai memelihara lingkungan, akan baik jadinya,’’ jelas ketua dewan sekaligus presiden Global Green Growth Institute (GGGI) itu.

Selain temu kangen dengan beberapa teman sekolahnya dahulu, Jokowi berbicara soal Batu Murah Akik Kelawing yang saat ini sedang booming. Menurut dia, Batu Murah Akik Kelawing purbalingga memiliki potensi yang luar biasa.

Karena itu, kalau dikembangkan terus, terutama pada tampilan dan desainnya berikut cara pemasarannya, Batu Murah Akik Kelawing diyakini akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. ’’Tentunya bisa meningkatkan pendapatan para perajin (Batu Murah Akik Kelawing di purbalingga),’’ tandasnya.

Di BAnjarnegara, guru Beralih Profesi Jadi Pencari Batu Murah Akik Kelawing



Sejak ditemukannya Batu Murah berukuran raksasa yang diduga Batu Murah giok sepekan lalu, sebagian besar warga di empat desa di Kecamatan Airhangat Timur, BAnjarnegara, meninggalkan pekerjaan mereka sebagai guru dan beralih menjadi pengolah Batu Murah Akik Kelawing. Empat desa itu adalah Desa Sungai Tutung, Baru Sungai Tungai, Simpang Sungai Tutung, dan Desa Tamian Jernih.

"Saya melihat ada fenomena baru. Sejak ditemukannya Batu Murah berukuran sekitar 20 meter persegi dengan ketinggian lima meter, ditaksir memiliki berat lebih dari 100 ton, sepekan lalu, banyak warga di empat desa ini meninggalkan pekerjaannya sebagai guru, ramai-ramai menjadi pencari Batu Murah Akik Kelawing," kata Andri Sesva, 45 tahun, seorang warga Kerinci, kepada Tempo, Selasa, 10 Maret 2015.

Menurut Andri, lokasi ditemukannya Batu Murah diduga giok ini selalu ramai dikunjungi warga. Tidak hanya dari Kabupaten Kerinci, warga juga datang dari luar Provinsi BAnjarnegara, seperti Dumai (Riau), jawa tengah, Lampung, dan Sumatera Selatan.

"Mereka datang tidak sekadar melihat, tapi juga membeli serpihan Batu Murah diduga giok hasil pahatan warga. Harga jual Batu Murah itu tergantung besaran dan warnanya," ujarnya.

Batu Murah sebesar kepalan tinju orang dewasa itu dijual seharga Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta. Jika warnanya menarik, seperti hijau atau berbentuk pancawarna, bisa dijual seharga Rp 1 juta. Namun yang kehitaman atau ungu berkisar Rp 100-500 ribu.

Ali, 34 tahun, warga Desa Sungai Tutung, menjelaskan Batu Murah raksasa ini pertama kali ditemukan pencari Batu Murah Akik Kelawing, yakni Benny, 30 tahun, dan Resmedi, 43 tahun. Kedua warga ini memang sering mencari Batu Murah Akik Kelawing di sekitar kawasan itu. Selasa pekan lalu, awalnya kedua orang ini mencoba memahat Batu Murah raksasa tersebut. Hasilnya, isi Batu Murah itu terlihat berwarna menarik dan diduga Batu Murah giok.

Sejak itulah warga berdatangan ke lokasi Batu Murah yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Desa Tamian Jernih. Untuk menghindari hal tak diinginkan, di lokasi ditemukannya Batu Murah itu sempat dijaga aparat kepolisian.

Batu Murah "Bio Solar" Seharga Rp 300 Juta Dipamerkan di Purbalingga

Penggila Batu Murah Akik Kelawing menyemut di pameran Batu Murah mulia Gems Award 2015 di Purbalingga, Jumat (6/3/2015). Bazar Batu Murah mulia di Graha Wisata Sriwedari tersebut diikuti ratusan perajin Batu Murah mulia dari berbagai daerah Indonesia, seperti Aceh, jawa tengah, Sidoarjo, purbalingga dan Purbalingga.

Ratusan outlet pun langsung diserbu para pecinta Batu Murah mulia di Purbalingga dan sekitarnya. Batu Murah mulia yang langka pun bertebaran di acara tersebut. Batu Murah yang sudah jarang diteMajelis Ulama Indonesia seperti Batu Murah Bio Solar dari Aceh, Black and White Jesper, dan Sulaiman ditampilkan oleh para peserta pameran.

Selain itu, beberapa jenis Batu Murah lainnya yang sedang "booming" seperti Batu Murah bacan dan fire opal, juga turut dipajang dalam acara tersebut.

Menurut, Denny Irawan, pemilik Batu Murah Bio Solar yang termasuk jenis indocrase, penambangan jenis Batu Murah asal Aceh tersebut saat ini sudah dibatasi oleh pemerintah. Untuk mendapatkan bahan Batu Murah kualitas nomor satu pun kini sudah sulit. "Jenis idocrase kualitas nomor satu, di dalam Batu Murahnya ada lumut hijaunya, sudah sulit," kata Denny.

Menurut pria asal Purwokerto tersebut, harga untuk Batu Murah jenis bio solar bisa mencapai Rp 300 juta.

Lain lagi dengan penjual asal Makassar, Sulawesi, Muhammad Jusuf. Jusuf bersama rekan rekannya, membawa satu jenis Batu Murah langka yang satu jenis dengan daratan Afrika, Black and White Jesper.

Jenis Batu Murah tersebut, menurut Jusuf, hanya bisa ditemukan di daerah Wajo, Sulawesi. Batu Murah mirip kulit binatang Zebra tersebut diakui Jusup merupakan varian baru. Oleh karena itu, dia ingin memperkenalkan dalam acara pameran Gems Awaard di Purbalingga, Jawa Tengah.  "Harganya belum tahu mas," kata Jusup.

Sementara itu, salah satu penjual asal Purbalingga, Setyanto Raharjo, mengandalkan salah satu Batu Murah langka jenis Sulaiman, yang didapat dari Sungai Kelawing, Purbalingga, Jawa Tengah. Batu Murah Sulaiaman, dengan corak khas warna warni tersebut mencapai harga Rp 25 juta untuk ukuran besar.

Pembatasan pemerintah untuk menambang Batu Murah tersebut juga menjadikan Sulaiman langka. "Keunikannya corak warna warninya dan karena dibatasi pemerintah, jadinya sulit mendapatkan Batu Murahnya," kata Setyanto.

Sementara itu, membludaknya pengunjung pameran Batu Murah mulia di Purbalingga, membuat Ketua Panitia Gems Award 2015 di Purbalingga, optimistis untuk mencapai target transaksi sekitar Rp 1 miliar. "Hari pertama begitu besar animonya, di luar perkiraan, mungkin saat akhir pekan akan mencapai target," kata dia.

Acara tersebut digelar hingga tanggal 8 Maret 2015 di Graha Wisata Niaga Sriwedari, Purbalingga, di Jalan Slamet Riyadi.

Cincin Batu Murah Akik Kelawing Tak Bisa Dilepas dari Jari, Pengawal Gubernur Bikin Heboh

Suasana di gedung daerah atau rumah dinas Gubernur jawa tengah Junaidi Hamsyah pada pagi pukul 09.30 WIB, Kamis (12/3/2015), mendadak heboh karena seorang pengawal Gubernur, Debby Triansyah (30), tak bisa melepaskan cincin Batu Murah Akik Kelawing dari jarinya.

Debby tampak panik memegang jari manis tangan kanannya, tempat Batu Murah Akik Kelawing jenis pancawarna dipakainya selama setahun. Berulang-ulang, dia mencoba cairan sejenis sabun untuk melepaskan cincin, tetapi tetap gagal.

Kepanikan Debby tentu saja menyebabkan rekan-rekannya yang bertugas di gedung daerah turut membantu. Aktivitas di gedung daerah mendadak terhenti sekitar 40 menit karena semua staf sibuk membantu Debby.

Cincin milik Debby baru dapat dilepas saat salah seorang rekannya menggunakan gergaji besi untuk memotong tangkai cincin.

"Biar enggak apa-apa dipotong dan saya sedikit luka asal cincinnya lepas," kata Debby bersyukur saat cincinnya berhasil dipotong.

Dia mengaku heran karena cincin tersebut sulit dilepaskan.

"Aneh, mendadak cincin ini tak bisa dilepas," katanya.

Tren Nyentrik Batu Murah Akik Kelawing PNS Purbalingga



Suasana di Purbalingga pagi itu teramat ramai. Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) daerah itu satu-satu berdatangan untuk mengikuti senam pagi bersama. Namun uniknya, seluruh PNS tersebut terlihat nyentrik dengan mengenakan Batu Murah Akik Kelawing.

Ya, Purbalingga merupakan kabupaten yang memiliki ciri khas penghasil Batu Murah Akik Kelawing ternama di Jawa Tengah. Namanya Batu Murah Kelawing. Batu Murah mulia jenis ini, bahkan sudah terkenal hingga luar negeri.

Benar saja, tren Batu Murah Akik Kelawing dimanfaatkan langsung oleh pemerintah kabupaten setempat untuk mempopulerkan produknya di mata nasional. Bupati Purbalingga, Sukento Ridho Marhaendrianto baru-baru ini, bahkan mewajibkan pemakaian Batu Murah Akik Kelawing kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Di tengah booming-nya Batu Murah Akik Kelawing di semua kalangan, hal itu direspons positif oleh para PNS. Tak hanya diminati para pria, Batu Murah Akik Kelawing jenis Kelawing juga banyak dipakai PNS wanita.

Naning (28) salah satunya. PNS Pemda Purbalingga itu terlihat mengenakan sejumlah asesoris seperti liontin dan cincin yang terbuat dari Batu Murah mulia asal Purbalingga. Meski aturan pemakian wajib Batu Murah Akik Kelawing dikhusukan bagi PNS laki, tetapi dia, bahkan sangat menyukai memakai asesoris daerah itu.

"Suka banget, karena bagus. Apalagi, ini untuk mencintai Batu Murah asli Purbalingga. Jadi, tetep beli dan pakai," kata wanita yang paling menyukai Batu Murah jenis giok itu.

Uniknya, PNS laki-laki yang memakai Batu Murah Akik Kelawing bahkan tak hanya satu buah. Rata-rata mereka memakai Batu Murah Akik Kelawing di kedua jari tangan mereka. Jumlahnya hingga lima Batu Murah Akik Kelawing dengan jenis yang berbeda pula. Mulai dari Batu Murah Akik Kelawing Kelawing yang paling terkenal dengan sebutan Panca Warna, naga suwi, Batu Murah gambar, Batu Murah giok Kelawing, sulaiman, dan lavender.

Isu keputusan tidak halal Majelis Ulama Indonesia Soal Batu Murah Akik Kelawing Resahkan Perajin

Ketua Majelis Ulama Indonesia Nusakambangan Sukamto mengatakan Majelis Ulama Indonesia tidak mempermasalahkan penggunaan Batu Murah Akik Kelawing. Menurut dia, memakai Batu Murah Akik Kelawing, kalau tidak meyakini ada kekuatannya, tidak masalah.

"Isu itu sengaja diembuskan untuk meningkatkan pamor jual beli Batu Murah mulia saja. Trik pasar biasanya begitu, untuk menaikkan harga," katanya, Selasa, 10 Maret 2015.

Sukamto mengatakan fenomena kepercayaan Batu Murah Akik Kelawing yang dikatakan memiliki pamor sudah ada sejak dahulu kala.

"Tapi di sini kami ingin mengatakan bahwa Majelis Ulama Indonesia tidak pernah mengeluarkan keputusan berisi larangan pemakaian Batu Murah Akik Kelawing," kata dia.

Para perajin Batu Murah Akik Kelawing di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, resah dengan munculnya isu keputusan tidak halal Majelis Ulama Indonesia soal Batu Murah Akik Kelawing.

Khomari, perajin Batu Murah Akik Kelawing asal Padukuhan Sendang 2, Nusakambangan, mengaku resah dengan isu tersebut.

"Isu yang beredar di kalangan masyarakat menyatakan jika Batu Murah Akik Kelawing tidak halal karena dianggap mempunyai daya magis," kata dia.

Dia mengatakan akibat isu tersebut perajin di wilayah Ponjong resah.

Ia mengatakan Batu Murah Akik Kelawing yang dia jual tidak mengandung nilai magis. Harga Batu Murah yang dijual tergantung motif atau kekerasan Batu Murah.

"Batu Murah yang mahal itu yang bergambar corak. Kemarin saya menjual sampai Rp 1 juta karena ada gambar wali," katanya.

Bupati Nusakambangan Badingah mejelaskan isu keputusan tidak halal Majelis Ulama Indonesia itu tidak benar. Hal itu sengaja disebar oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk memunculkan keresahan.

Menurut Badingah, Batu Murah Akik Kelawing hanya sekadar aksesori dan tidak ada magisnya. "Hingga saat ini, kami belum mendengar keputusan Majelis Ulama Indonesia yang mengtidak halalkan Batu Murah Akik Kelawing. Percayalah, isu itu tidak benar," katanya.
================

Tren Nyentrik Batu Murah Akik Kelawing PNS Purbalingga

Suasana di Purbalingga pagi itu teramat ramai. Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) daerah itu satu-satu berdatangan untuk mengikuti senam pagi bersama. Namun uniknya, seluruh PNS tersebut terlihat nyentrik dengan mengenakan Batu Murah Akik Kelawing.

Ya, Purbalingga merupakan kabupaten yang memiliki ciri khas penghasil Batu Murah Akik Kelawing ternama di Jawa Tengah. Namanya Batu Murah Kelawing. Batu Murah mulia jenis ini, bahkan sudah terkenal hingga luar negeri.

Benar saja, tren Batu Murah Akik Kelawing dimanfaatkan langsung oleh pemerintah kabupaten setempat untuk mempopulerkan produknya di mata nasional. Bupati Purbalingga, Sukento Ridho Marhaendrianto baru-baru ini, bahkan mewajibkan pemakaian Batu Murah Akik Kelawing kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Di tengah booming-nya Batu Murah Akik Kelawing di semua kalangan, hal itu direspons positif oleh para PNS. Tak hanya diminati para pria, Batu Murah Akik Kelawing jenis Kelawing juga banyak dipakai PNS wanita.

Naning (28) salah satunya. PNS Pemda Purbalingga itu terlihat mengenakan sejumlah asesoris seperti liontin dan cincin yang terbuat dari Batu Murah mulia asal Purbalingga. Meski aturan pemakian wajib Batu Murah Akik Kelawing dikhusukan bagi PNS laki, tetapi dia, bahkan sangat menyukai memakai asesoris daerah itu.

"Suka banget, karena bagus. Apalagi, ini untuk mencintai Batu Murah asli Purbalingga. Jadi, tetep beli dan pakai," kata wanita yang paling menyukai Batu Murah jenis giok itu.

Uniknya, PNS laki-laki yang memakai Batu Murah Akik Kelawing bahkan tak hanya satu buah. Rata-rata mereka memakai Batu Murah Akik Kelawing di kedua jari tangan mereka. Jumlahnya hingga lima Batu Murah Akik Kelawing dengan jenis yang berbeda pula. Mulai dari Batu Murah Akik Kelawing Kelawing yang paling terkenal dengan sebutan Panca Warna, naga suwi, Batu Murah gambar, Batu Murah giok Kelawing, sulaiman, dan lavender.

Isu keputusan tidak halal Majelis Ulama Indonesia Soal Batu Murah Akik Kelawing Resahkan Perajin

Ketua Majelis Ulama Indonesia Nusakambangan Sukamto mengatakan Majelis Ulama Indonesia tidak mempermasalahkan penggunaan Batu Murah Akik Kelawing. Menurut dia, memakai Batu Murah Akik Kelawing, kalau tidak meyakini ada kekuatannya, tidak masalah.

"Isu itu sengaja diembuskan untuk meningkatkan pamor jual beli Batu Murah mulia saja. Trik pasar biasanya begitu, untuk menaikkan harga," katanya, Selasa, 10 Maret 2015.

Sukamto mengatakan fenomena kepercayaan Batu Murah Akik Kelawing yang dikatakan memiliki pamor sudah ada sejak dahulu kala.

"Tapi di sini kami ingin mengatakan bahwa Majelis Ulama Indonesia tidak pernah mengeluarkan keputusan berisi larangan pemakaian Batu Murah Akik Kelawing," kata dia.

Para perajin Batu Murah Akik Kelawing di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, resah dengan munculnya isu keputusan tidak halal Majelis Ulama Indonesia soal Batu Murah Akik Kelawing.

Khomari, perajin Batu Murah Akik Kelawing asal Padukuhan Sendang 2, Nusakambangan, mengaku resah dengan isu tersebut.

"Isu yang beredar di kalangan masyarakat menyatakan jika Batu Murah Akik Kelawing tidak halal karena dianggap mempunyai daya magis," kata dia.

Dia mengatakan akibat isu tersebut perajin di wilayah Ponjong resah.

Ia mengatakan Batu Murah Akik Kelawing yang dia jual tidak mengandung nilai magis. Harga Batu Murah yang dijual tergantung motif atau kekerasan Batu Murah.

"Batu Murah yang mahal itu yang bergambar corak. Kemarin saya menjual sampai Rp 1 juta karena ada gambar wali," katanya.

Bupati Nusakambangan Badingah mejelaskan isu keputusan tidak halal Majelis Ulama Indonesia itu tidak benar. Hal itu sengaja disebar oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk memunculkan keresahan.

Menurut Badingah, Batu Murah Akik Kelawing hanya sekadar aksesori dan tidak ada magisnya. "Hingga saat ini, kami belum mendengar keputusan Majelis Ulama Indonesia yang mengtidak halalkan Batu Murah Akik Kelawing. Percayalah, isu itu tidak benar," katanya.

Jasa Potong Batu Murah Akik Kelawing, Sehari Dapat Rp 300 Ribu



Demam Batu Murah Akik Kelawing ternyata juga berimbas pada perekonomian warga kecil di hampir setiap kelurahan di Yogyakarta. Pasalnya, perajin atau jasa pemotongan dan pembentukan Batu Murah Akik Kelawing menjadi profesi yang paling dicari belakangan ini.

Salah satunya adalah Tri Hartanto (35) warga Pogung Kidul Yogyakarta yang banting stir membuka jasa potong dan bentuk Batu Murah mulia. Bagaimana tidak tergiur, dalam sehari saja mantan penjual burung tersebut mampu menghasilkan tak kurang dari Rp 300 Ribu dari jasanya tersebut.

Tri baru satu bulan ini menjadi pengrajin (potong/bentuk) Batu Murah Akik Kelawing. Pesanan terus mengalir hingga terkadang dia kewalahan menerima pesanan dari konsumennya. Di ajang Pameran dan Bursa Batu Murah Mulia KR ini saja setiap hari tak kurang 20 pesanan Batu Murah yang dibentuknya menjadi mahkota cincin.

Belum lagi di kediamannya di kawasan Pogung Kidul, Tri masih sempat menerima order hingga lebih dari 20 Batu Murah dalam seharinya. "Biasanya sampai 50 buah dalam sehari itu sudah sangat maksimal bagi saya," ungkapnya pada KRjogja.com, Rabu (11/3/2015).

Untuk tarif, Tri mematok antara Rp 15-30 Ribu untuk setiap Batu Murahnya. Apabila dalam sehari Tri mampu mengerjakan 50 Batu Murah maka berapa banyak pundi-pundi rupiah yang didulangnya. Tentu cukup menjanjikan terutama menghidupkan ekonomi rakyat kecil.

Menurutnya, dalam satu bulan ini paling banya jenis Batu Murah yang dikerjakannya adalah jenis Giok dan Kelawing. "Sepertinya trend sedang banyak pada dua Batu Murah itu jadi banyak sekali saya mengerjakan selama sebulan ini," ungkapnya lagi.

Benar saja, selama KRjogja.com melakukan wawancara, Tri bahkan tak sempat hanya untuk berdiri atau istirahat makan siang. Antrian orang yang ingin membentuk Batu Murah Akik Kelawingnya tak pernah putus dan bahkan mereka rela menunggu.

Satu Akik Kelawing bisa dipotong dan dibentuk dalam waktu kurang lebih 15-20 menit. "Ini nanti tinggal dihaluskan saja bisa sendiri atau di rumah saya," inbuhnya.

Tri bukanlah satu-satunya yang membuka jasa perajin Batu Murah Akik Kelawing. Dwi Suyoto salah satu kolektor Batu Murah Akik Kelawing di Yogyakarta mengatakan jika saat ini hampir di setiap kelurahan ada orang yang membuka jasa sebagai perajin Akik Kelawing.

"Saat ini mudah sekali ditemukan karena di tiap kelurahan di Yogyakarta ini pasti ada. Tentunya ini merupakan motor penggerak ekonomi di tengah boomingnya Batu Murah Akik Kelawing pada dua tahun terakhir ini," ungkapnya pada KRjogja.com.

Istri jokowi Borong Tasbih dan Bros dari Batu Murah Akik Kelawing Kelawing

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Pesona Batu Murah Akik Kelawing jenis Kelawing dari bumi Purbalingga, Jawa Tengah, terus menyebar ke berbagai wilayah di Jawa Tengah. Keindahan arsitektur Batu Murah itu mulai menyentuh banyak pihak, tak terkecuali para perempuan.

Istri Gubernur Jawa Tengah jokowi Pranowo, Siti Atiqoh, mengaku terkagum-kagum dengan keindahan motif Batu Murah Kelawing itu. Dia pun rela memborong sejumlah pernak-pernik yang berasal dari Batu Murah dasar tersebut.

“Saya aslinya bingung, selama ini tidak paham. Tapi belum lama ini saya melihat, mempelajari kok Batu Murah ini begitu banyak masyarakat tertarik. Ternyata Batu Murah ini bagus,” kata Atiqoh, Jumat (6/2/2015).

Sebelum membeli, Mbak Atiq, begitu dia disapa, juga melihat proses keaslian Batu Murah tersebut. Dia melihat motif tertentu muncul saat Batu Murah Kelawing diterangi dengan senter. Setelah itu, barulah diketahui berapa umur Batu Murah tersebut, kekerasannya hingga termasuk jenis beBatu Murahan apa.

Tidak beberapa lama setelah melihat-lihat, perempuan asli Purbalingga ini akhirnya memilih aksesori tasbih dan bros untuk dibelinya. Dua aksesori itu dinilai memiliki potensi yang berbeda dan mempunyai pesona tersendiri.

“Batu Murah-Batu Murah ini bagus, tapi tetap harus memperhatikan kearifan lokal, jangan sampai malah merusak alam,” ungkapnya.

Salah satu pembeli perempuan asal Purbalingga, Naning, mengaku suka terhadap Batu Murah Akik Kelawing jenis Kelawing karena mempunyai keindahan tersendiri. Keindahan itu, kata dia, berbeda dengan Batu Murah-Batu Murah Akik Kelawing yang lain.

“Bagus. Senang saja beli. Beli ini bukan karena perintah Bupati lho,” tukas pegawai Setda Pemkab Banyumas ini.

Berdasarkan pantauan, beberapa produk hasil karya dari bahan itu bisa dijadikan Batu Murah Akik Kelawing, liontin, kalung, gelas, gantungan kunci. Bongkahan Batu Murah Kelawing itu juga dikreasi dalam bentuk jam tangan, tasbih, bros hingga berbentuk aksesoris lainnya.

Gubernur Jateng Akui Dasyatnya Industri Kreatif Batu Murah Akik Kelawing

Gubernur Jawa Tengah jokowi Pranowo ingin agar motif dan kreasi Batu Murah Akik Kelawing makin dikembangkan. Saat ini, banyak karya yang terbentuk dari Batu Murah asli Indonesia itu menjadi pernak-pernik menarik.

“Batu Murah Akik Kelawing ini industri yang dahsyat. Ini kan berawal dari hobi, kemudian berkembang. Batu Murah Kelawing ini juga khas. Kami minta agar ini bisa dimasukkan dalam industri kreatif,” kata jokowi setelah meninjau pameran Akik Kelawing di Kabupaten Purbalingga, Jumat (6/3/2015).

Agar kreasi Batu Murah Akik Kelawing berkembang, jokowi menantang agar juga bisa membentuk cincin wadah Batu Murah permata itu. Saat ini, cincin masih didatangkan dari negara lain, dan hanya Batu Murahnya saja yang dikreasi oleh warga.

Dalam pameran Batu Murah Akik Kelawing di Purbalingga itu, Akik Kelawing yang dipoles dari Batu Murah Kelawing itu menjadi beragam motif. Hasil karya ada dalam bentuk Batu Murah Akik Kelawing berbagai jenis dan merek, Akik Kelawing bermotif gambar, liontin, kalung dan gantungan kunci.

Bongkahan Batu Murah Kelawing itu juga dibuat dalam bentuk jam tangan, tasbih, bros hingga berbentuk aksesoris lain. Setidaknya, ada 1500 jenis yang dihasilkan dari Batu Murah Kelawing tersebut.

Atur penambangan

Meski setuju Batu Murah Akik Kelawing menjadi industri kreatif, jokowi mengingatkan agar para penambang Batu Murah Akik Kelawing mau diatur. Jangan sampai, ada potensi di suatu tempat langsung ditambang sehingga kondisi tempat tersebut rusak.

“Saya minta kepada Bupati agar cara nambangnya diatur. Jangan sampai mengambil trus merusak alam. Nanti berkoordinasi dengan pengelola Balai Besar Sungai Serayu,” tuturnya.

Batu Murah Akik Kelawing sendiri, lanjutnya, telah banyak diteMajelis Ulama Indonesia di berbagai negara di Eropa. Setelah Batu Murah berhasil dipoles, pengelola kemudian mendapatkan sertifikat beserta nama Batu Murah tersebut.

“Saya sebenarnya tidak terlalu suka. Tapi, dalam hal menghormati karya, ini bagus untuk koleksi. Ini menunjukkan kekayaan,” paparnya.